TUGAS
SOFTSKILL EKONOMI KOPERASI
PERANAN
GERAKAN KOPERASI MEMBERIKAN KONTRIBUSI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI NASIONAL
DI
SUSUN OLEH :
ULFA
AULIA PRAT IWI (2A214918)
KELAS
: 2EB30
UNIVERSITAS
GUNADARMA
FAKULTAS
EKONOMI
JURUSAN
AKUNTANSI 2015
KATA
PENGANTAR
Puji Syukur Kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa karena berkat Rahmat-Nya lah saya dapat menyelesaikan makalah laporan
Peranan Gerakan Koperasi Memberikan Kontribusi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Nasional. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Softskill “Ekonomi Koperasi”
Pada kesempatan ini saya membahas
tentang peranan koperasi di Indonesia dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi
nasional. Dalam pembuatan makalah ini penulis mencari beberapa sumber melalui
media internet. Untuk itu saya mengucapkan terimakasih kepada Bapak Nurhadi
sebagai dosen mata kuliah “ Ekonomi Koperasi” dan pihak-pihak yang sudah
membantu dalam pembuatan makalah ini dan mohon maaf apabila makalah ini masih
terdapat banyak kekurangan dalam penyajiannya.
Namun penulis telah berusaha
semaksimal mungkin untuk menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu dan
sebaik-baiknya. Saya juga berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi saya serta
yang membacanya sebagai pengembangan diri dan ilmu pengetahuan.
Bekasi, 08
Desember 2015
Penulis,
Ulfa Aulia Pratiwi
Contents
Setelah Indonesia merdeka, pada tanggal 12
Juli 1947, pergerakan koperasi di Indonesia mengadakan Kongres Koperasi yang
pertama di Tasikmalaya.Hari ini kemudian ditetapkan sebagai Hari Koperasi
Indonesia.
Sejak
hari itu Koperasi mempunyai kedudukan yang kuat dan sangat penting di dalam
sistem perekonomian nasional Indonesia, karena koperasi merupakan guru
perekonomian Indonesia, hal tersebut sebagaimana yang tercantum dalam UUD 1945
pasal 33 ayat 1 yang berbunyi “Perekonomian disusun sebagai usaha bersama
berdasar atas asas kekeluargaan”. Pasal tersebut menunjukan bahwa kedudukan
koperasi sangat penting, karena koperasi merupakan badan usaha yang berdasarkan
azas kekeluargaan tersebut. Sehingga koperasi diyakini dapat diandalkan untuk
menopang perekonomian Indonesia. Nilai nilai yang
terkandung dalam koperasi akan melahirkan efek sinergis. Efek ini akan menjadi
suatu kekuatan yang sangat ampuh bagi koperasi untuk mampu bersaing dengan para
pelaku ekonomi lainnya. Konsepsi demikian mendudukkan koperasi sebagai badan
usaha yang gerakan nya cukup membantu bagi anggotanya dalam mencapai
tujuan-tujuan ekonomis yang pada gilirannya berdampak pada masyarakat secara
luas maupun secara nasional.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa
peranan koperasi dalam pembangunan ekonomi Indonesia ?
2. Apa
saja dampak- dampak gerakan koperasi terhadap pembangunan sosial ekonomi ?
3. Aspek
– aspek pokok koperasi dan sistem ekonomi
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk menambah ilmu
pengetahuan dan wawasan
tentang peranan peranan koperasi
dalam pembangunan ekonomi nasional dan apa – apa saja dampak dampak yang telah
berpengaruh terhadap pembangunan ekonomi nasional. Tujuan dari penulisan ini
juga untuk memenuhi tugas mata kuliah
softskill “Ekonomi Koperasi”.
Koperasi adalah institusi atau lembaga atau
organisasi yang tumbuh atas dasar solidaritas tradisional dan kerjasama antar
individu.Koperasi sangat berperan dalam pembangunan nasional diberbagai bidang,
terutama bidang ekonomi dan bidang-bidang lainnya.
Peranan
koperasi sangat terasa dalam pembangunan nasional dibidang ekonomi
karena koperasi banyak berperan dalam hal tersebut, diantaranya:
1. Membantu meningkatkan penghasilan dan
kemakmuran khususnya anggota dan masyarakat pada umumnya.
2. Membantu meningkatkan kemampuan usaha, baik
perorangan maupun masyarakat.
3. Membantu pemerintah dalam menyediakan lapangan
pekerjaan.
4. Membantu usaha meningkatkan taraf hidup masyarakat
5. Menyelanggarakan kehidupan ekonomi secara
demokratis.
6. Membantu pembangunan dan pengembangan potensi
ekonomi anggota khususnya dan masyarakat umumnya.
7. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar
kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional.
8. Koperasi
dapat menjadi pencipta pasar baru dan sumber inovasi
9. Menjaga
neraca pembayaran melalui kegiatan ekspor. Peran koperasi, usaha mikro, kecil
dan menengah sangat strategis dalam perekonomian nasional, sehingga perlu
menjadi fokus pembangunan ekonomi nasional pada masa mendatang
Peran Koperasi diberbagai Keadaan
Persaingan.
1.
Di Pasar Persaingan Sempurna
Ciri-ciri
pasar persaingan sempurna :
·
Adanya penjual dan pembeli yang
sangat banyak
·
Produk yang dijual perusahaan adalah
sejenis (homogen)
·
Perusahaan bebas untuk mesuk dan
keluar
·
Para pembeli dan penjual memiliki
informasi yang sempurna
2.
.Di Pasar Monopolistik
·
Banyak pejual atau pengusaha dari
suatu produk yang beragam
·
Produk yang dihasilkan tidak homogen
·
Ada produk substitusinya
·
Keluar atau masuk ke industri
relatif mudah
·
Berbeda-beda sesuai dengan keinginan
penjualnya
3.
Di Pasar Monopsoni
·
Disini ada penjual banyak tetapi
hanya ada satu pembeli.
4.
Di Pasar Oligopoli
Oligopoli adalah struktur pasar dimana hanya ada beberapa perusahaan(penjual)
yang menguasai pasar Dua strategi dasar untuk Koperasi dalam pasar oligopoli
yaitu strategi harga dan nonharga. Untuk menghindari perang harga, perusahaan
akan mengadakan product defferentiation dan memperluas pasar dengan cara
melakukan kegiatan advertensi, membedakan mutu dan bentuk produk.
·
Penawaran Harga yang bersifat
Predator
·
Price Leadership
Koperasi dapat menjadi pencipta pasar baru dan sumber inovasi.Menjaga
neraca pembayaran melalui kegiatan ekspor.Peran koperasi, usaha mikro, kecil
dan menengah sangat strategis dalam perekonomian nasional, sehingga perlu
menjadi fokus pembangunan ekonomi nasional pada masa mendatang.
Koperasi
juga berperan dalam pembangunan nasional dibidang sosial karena pada dasarnya
koperasi adalah organisasi atau perkumpulan yang bersifat sukarela. Peranan
koperasi dibidang ini diantaranya:
1. Menjadi pendorong bagi para anggotanya untuk
memiliki semangat kerja sama dalam membangun tatanan sosial masyarakat yang
lebih baik.
2. Membantu
terciptanyanya suatu tatanan sosial yang bersifat demokratis serta
melindungi hak dan kewajiban semua orang.
3. Membantu terwujudnya suatu kehidupan
masyarakat yang tentram dan damai
A.
Dampak Mikro Dari Suatu Koperasi
1.
Dampak mikro yang
bersifat langsung terhadap para anggota dan perekonomiannya, yang timbul dari
peningkatan jasa pelayanan perusahaan koperasi dan dari kegiatan-kegiatan
kelompok koperasi. Jika pelayanan tersebut diterima oleh anggota dapat :
o
Menerapkan
metode-metode produksi yang inovatif, yang memungkinkan peningkatan
produktivitas dan hasil produksi keseluruhannya dalam jumlah yang besar.
o
melakukan
diversivikasi atau spesialisasi dalam proses produksinya.
2.
Dampak mikro yang
bersifat tidak langsung terhadap lingkungann organisasi kopersi dapat secara
serentak memberikan kontribusi pada perkembangan social dan ekonomi.
Dampak-dampak persaingan dari koperasi; pembentukan suatu perusahaan koperasi
dalam situasi pasar yang ditandai oleh persaingan, akan memaksa para pesaing
lainnya untuk memperbaiki dan meningkatkan pelayanan masyarakat.
B.
Dampak Makro dari Organisi Koperasi
Ada
4 kontribusi-kontribusi dalam beberapa bidang :
1.
Politik
Kontribusi-kontribusi
yang potensial terhadap pembangunan “politik”, sejumlah harapan dari dampak belajar
para anggota koperasi, yang berpartisipasi secara aktif dalam lembaga-lembaga
kopersi yang diorganisasi secara demokratis.
2.
Sosial
Kontribusi-kontribusi
yang potensial terhadap pembangunan “social budaya”. Wadah ini sebagai
perkumpulan yang bersifat sukarela dalam proses pembangunan dari bawah
diharapkan akan bertitik tolak dari struktur social yang ada, dan akan
merangsang inovasi-inovasi tertentu yang dapat mengubah masyarakat tradisional
tanpa merusaknya.
3.
Ekonomi Sosial
Jika
koperasi berhasil meningkatkan pelayanannya secara efisiensi bagi para
anggotanya yang secara social ekonomis “lemah” dan “miskin”, maka ia telah
memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap proses integrasi ekonomi dan
social.
4.
Ekonomi
Kontribusi-kontribusi
yang potensial terhadap pembangunan ekonomi :
perubahan
secara bertahap perilaku para petani dan pengusaha kecil dan menengah yang
semula berpikir tradisional menjadi termotivasi dan akan memperoleh kesempatan
untuk memanfaatkan sumber dayanya sendiri. diversivikasi struktur produksi,
perluasan usaha pengadaan bahan makanan dari bahan mentah. peningkatan
pendapatan dan perbaikan situasi ekonomi para petani, pengrajin, dan pekerja
lepas dapat mengurangi kemiskinan di pedesaan. peningkatan kegiatan pembentukan
modal dan perbaikan “modal manusia” melalui pendidikan latihan manajer,
karyawan, dan anggota. transformasi secara bertahap para petani yang
orintasinya pada pemenuhan kebutuhan dasar ke dalam suatu system ekonomi yang
semakin berkembang, melalui pembagian kerja dan spesialisasi yang semakin
meningkat. pengembangan pasar, perbaikan stuktur pasar, perilaku pasar dan
prestasi pasar, dan persaingan semakin efektif akan memperbaiki koordinasi yang
saling membantu dari berbagai rencana ekonomi konsumen dan produsen berbagai
barang dan jasa.
2.3 ASPEK-ASPEK POKOK KOPERASI
DAN SISTEM EKONOMI
Ada
3 sistem ekonomi yang berbeda berdasarkan kesamaan-kesamaan hakiki yang
terdapat dalam struktur pembuatan keputusan, struktur infomasi dan motivasi
pada perekonomian Negara-negara industri.
1.
Sistem
perekonomian swasta atau kapitalis, misalnya Amerika Serikat, Republik Federasi
Jerman, dan Negara-negara industri Barat lainnya termasuk Jepang.
2.
Sistem
perekonomian sosialis yang direncanakan dari pusat, misalnya Republik Demokrasi
Jerman dan Uni Soviet
3.
Sistem
perekonomian pasar sosialis dengan pemilikan masyarakat (Yugoslavia) atau
denagn pemiliakn Negara (Hongaria) yang telah dikembangkan berdasarkan
pengalaman-pengalaman negatif yang diperoleh dari penerapan bentuk perencanaan
administratif dari pusat atau berbagai kegiatan ekonomi dan atas berbagai
proses pembangunan.
Indonesia sebagai salah satu negara
berkembang saat ini, juga ikut membangun atau mengembangkan Koperasi. Koperasi
sendiri di Indonesia diartikan sebagai suatu organisasi yang berazaskan
kekeluargaan yang bertujuan untuk mensejahterakan anggota dan masyarakat
dilingkungannya. Pembangunan koperasi di Indonesia saat ini sudah sangat cepat.
Hal ini terbukti dengan masuknya koperasi di lingkungan - lingkungan sekolah
dan pedesaan. Di sekolah murid-murid di ajarkan untuk mengikuti kegiatan
kekoperasian agar mereka mengerti betapa bergunanya ikut dalam keanggotaan
koperasi.
Kendala yang dihadapi
masyarakat dalam engembangkan koperasi
di Negara berkembang adalah sebagai berikut :
1.
Sering koperasi hanya dianggap sebagai
organisasi swadaya yang otonom partisipatif dan demokratis dari rakyat kecil
(kelasbawah) seperti petani, pengrajin, pedagang dan pekerja/buruh
2.
Disamping itu ada berbagai
pendapat yang berbeda dan diskusi-diskusi yang controversial
mengenai keberhasilan dan kegagalan serta dampak koperasi terhadapa proses
pembangunan ekonomi social di negara-negaradunia ketiga (sedangberkembang)
merupakan alas an yang mendesak untuk mengadakan perbaikan tatacara evaluasi
atas organisasi-organisasi swadaya koperasi.
3.
Kriteria ( tolokukur) yang
dipergunakan untuk mengevaluasi koperasi seperti perkembangan anggota, dan
hasil penjualan koperasi kepada anggota, pangsa pasar penjualan koperasi, modal
penyertaan para anggota, cadangan SHU, rabat dan sebagainya, telah dan masih
sering digunakan sebagai indicator mengenai efisiensi koperasi.
Cara
mengatasi perbedaan pendapat tersebut dengan menciptakan 3 kondisi yaitu :
a.
Koqnisi
b.
Apeksi
c.
Psikomotor
Konsepsi mengenai kebijakan
pemerintah dalam perkembangan koperasi yang otonom dalam bentuk model tiga
tahap, yaitu :
1.
Tahap pertama : Offisialisasi
pemerintah secara sadar mengambil peran
besar untuk mendorong dan mengembangkan prakarsa dalam proses pembentukan
koperasi. Lalu membimbing pertumbuhannya serta menyediakan berbagai fasilitas
yang diperlukan. Sasarannya adalah agar koperasi dapat hadir dan memberikan
manfaat dalam pembinaan perekonomian rakyat, yang pada gilirannya diharapkan
akan menumbuhkan kembali kepercayaan rakyat sehingga mendorong motivasi mereka
untuk berpartisipasi dalam kegiatan koperasi tersebut.
2.
Tahap kedua : De Offisialisasi
Ditandai dengan semakin berkurangnya
peran pemerintah. Diharapkan pada saat bersamaan partisipasi rakyat dalam
koperasi telah mampu menumbuhkan kekuatan intern organisasi koperasi dan mereka
secara bersama telah mulai mampu mengambil keputusan secara lebih mandiri.
3.
Tahap ketiga : Otonomi
Tahap ini terlaksana apabila peran
pemerintah sudah bersifat proporsional. Artinya, koperasi sudah mampu mencapai
tahap kedudukan otonomi, berswadaya atau mandiri.
Koperasi sebagai sarana atau
alat pemerintah, di mana pemerintah mempengaruhi atau mengawasi organisasi ini
secara langsung dan secara administrasi untuk melaksanakan tugas-tugas
khusus dan kegiatan-kegiatan tertentu dalam rangka menerapkan kebijakan dan program
pembangunan. Koperasi
juga dipertimbangkan pemerintah sebagai alat swadaya para anggotanya, dan
mencoba mempengaruhi secara tidak langsung agar menunjang kepentingan para
anggotanya dan untuk merangsang timbulnya dampak-dampak yang berkaitan dengan pembangunan dan koperasi diawasi Negara, di mana
pengaruh administrasi pemerintah secara langsung terhadap penetapan tujuan dan
pengambilan keputusan usaha pada organisasi-organisasi koperasi sering
diterapkan dalam usaha untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Peran
koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah sangat strategis dalam perekonomian
nasional, sehingga perlu menjadi fokus pembangunan ekonomi nasional pada masa
mendatang.Pemberdayaan koperasi secara terstruktur dan berkelanjutan diharapkan
akan mampu menyelaraskan struktur perekonomian nasional, mempercepat
pertumbuhan ekonomi nasional, mengurangi tingkat pengganguran terbuka,
menurunkan tingkat kemiskinan, mendinamisasi sektor riil, dan memperbaiki
pemerataan pendapatan,masyarakat. Pemberdayaan koperasi juga akan meningkatkan
pencapaian sasaran di bidang pendidikan, kesehatan, dan indikator kesejahteraan
masyarakat indonesia lainya